“Tidak ada
manusia yang pintar tanpa belajar “ilmu ladunny” kecuali memang dia terlahir
dari keturunan wali atau syekh”
ucap K.H Helmi Abdul Mubin, Lc /7/3/2015.
ucap K.H Helmi Abdul Mubin, Lc /7/3/2015.
Dari kalimat
tersebut tentu kita bisa mengambil kesimpulan, bahwasannya mudir ingin kita (generasi
penerus bangsa,agama dan negara) agar selalu menuntut ilmu. Karna sejatinya
ilmu itu bukan ditunggu tapi dicari. Tidak ada istilah belajar dalam tidur
untuk manusia biasa (bukan segelombang dengan wali). Bahkan seorang keponakan Rasulullah SAW.
Abdullah bin Abbas pun rela bertanya dan mendatangi 30 sahabat rasul untuk
memastikan keshahihan suatu hadits. Ini potongan cerita yang pernah kita
pelajari di pondok UQI kelas 6 kemarin.
Alkisah ada
seorang keponakkan Rasullulah SAW yang slalu berada dibelakang Rasul ketika
shalat, ia adalah Abdullah bin Abbas. Seorang yang hafal 1660 hadits
Suatu hari
ia mendengar hadits dari seorang sahabat nabi, dan hadits itu tidak pernah ia
ketahui sebelumnya. Maka ia mendatanginya ketika sore hari, dan waktu itu
adalah waktu untuk istirahat. Akhirnya abdullah bin abbas menunggu di depan
pintu rumahnya, ia mengamparkan jubahnya untuk duduk dan angin menghembuskan
debu hiingga mengenai wajahnya. Tak lama kemudian sahabat keluar dari rumahnya
dan melihat abdullah bin abbas dalam kondisi yang menyedihkan, lalu ia berkata
kepadanya
“wahai keponakan Rasulullah, ada apa gerangan kau ada disini? Seandainya kau mengirimkan orang kepadaku, maka aku akan menemuimu”
“wahai keponakan Rasulullah, ada apa gerangan kau ada disini? Seandainya kau mengirimkan orang kepadaku, maka aku akan menemuimu”
Lalu
abdullah bin abbas menjawab “akulah yang seharusnya datang kepadamu, karna ilmu
bukanlah untuk ditunggu, tapi untuk dicari”
Sejauh
apapun kita pergi, jika kita memiliki ilmu pasti kita tak akan tersesat. Tanpa
harta namun memiliki ilmu insyaallah Allah akan menunjukkan jalannya dan akan
meninggilkan orang-orang yang memliki ilmu. Dan agama islam bukan hanya dari
ucapan atau keyakinan saja namun dengan perlakuan. Apalah arti bersaksi dan
yakin jika tidak pernah menjalankan perintah-Nya dan Menjauhi laranga-Nya.
setelah kita mengetahui, barulah kita melaksanakannya.
orang yang belajar lalu mngamalkannya, niscaya Allah akan menyempurnakan pahalanya.
Dan ia akan
mendapatkan pahala orang yang mengikutinya tanpa dikurangi sedikitpun.
Begitu pun
orang yang mengajarkan kejahatan, ia akan mendapatkan dosa orang yang mengikuti
ajarannya yang salah.
Diriwayatkan
oleh thabrani
Perumpamaan
orang yang mengajari kebaikkan kepada manusia, namun ia melupakan dirinya
(tidak mengamalkannya) ia diumpamakan sebagai lilin yang menerangi orang namun
dirinya sendiri terbakar oleh api.
Subhanallah,
maha suci Allah yanng telah meninggikan orang-orang yang berilmu dan
mengamalkannya.
Wallahu 'alam bishowab.
Sumber : text book “verses and hadith class six”